UPTD PSDA Dinas PUPR Sulbar Tindak Cepat Atasi Gangguan Irigasi di Bendung Bantalaka, Pasangkayu




Pasangkayu, 25 Juli 2025 – UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat melakukan aksi cepat tanggap terhadap gangguan pada sistem irigasi di Bendung Bantalaka, Kabupaten Pasangkayu. Sebuah batang kayu besar yang terbawa arus diketahui tersangkut dan menyumbat pintu air, mengancam kelancaran distribusi air untuk lahan pertanian masyarakat sekitar.
Sebagai respon cepat, UPTD PSDA meminjamkan satu unit gergaji mesin (chainsaw) kepada petugas pintu air setempat untuk melakukan pemotongan dan pembersihan batang kayu. Penyerahan alat dilakukan langsung di lapangan dan disertai dokumentasi administrasi peminjaman alat.
“Kami langsung mengarahkan alat dan tenaga ke lokasi, karena fungsionalisasi pintu air sangat penting untuk menjamin pasokan irigasi ke sawah masyarakat. Bila dibiarkan, hambatan ini bisa mengganggu musim tanam dan memicu kekurangan air di hilir,” ujar ibu Adien Siska Kepala UPTD PSDA.
Proses pemotongan kayu dilakukan secara gotong royong oleh petugas lapangan dan warga sekitar. Dokumentasi menunjukkan betapa besar dan rumit posisi batang kayu yang menyangkut di celah sempit bangunan bendung.
Kasus seperti di Bantalaka bukan hal baru di Sulawesi Barat. Sejumlah daerah di Mamasa dan Polman juga melaporkan kendala serupa: aliran tersumbat, struktur irigasi rusak, hingga sistem yang tidak lagi berfungsi optimal.
Wakil Gubernur Sulbar sebelumnya menegaskan bahwa ketahanan pangan sangat bergantung pada sistem irigasi yang lancar, dan permasalahan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah provinsi dalam mendukung swasembada pangan 2025.
Di Polman, lebih dari 120 hektare sawah kesulitan air akibat keterbatasan sistem irigasi. Di Mamasa, proyek irigasi bahkan gagal berfungsi akibat kerusakan teknis. Oleh karena itu, tindakan seperti yang dilakukan UPTD PSDA di Pasangkayu menjadi bukti nyata bagaimana unit teknis di lapangan memainkan peran penting dalam memastikan fungsi sistem berjalan.
Dengan dukungan alat dan koordinasi yang baik, aliran air di Bendung Bantalaka kini telah kembali normal. UPTD PSDA berharap masyarakat dan petugas lapangan dapat terus bersinergi untuk menjaga kelestarian infrastruktur sumber daya air, karena irigasi bukan hanya soal teknis, melainkan soal keberlangsungan pertanian, ekonomi, dan ketahanan masyarakat.