Sasar Desa Binaan, Dinas PUPR Sudah Tangani 4+1 pada 11 Desa di Luyo dan Tutar

Menurunkan angka prevalensi stunting adalah bukan hal yang mudah. Olehnya, dibutuhkan banyak koordinasi dengan semua pihak, baik itu dari pusat, provinsi, maupun kabupaten. Data RPJMN 2020 2024, target kita ditahun 2024 adalah sebesar 14%. Artinya kita butuh pergerakan yang kongkrit, agar realisasi pertumbuhan dan perkembangan untuk stunting dapat bertambahn 3,8% pertahun.

Beberapa pekan ini di polewali mandar, khususnya kecamatan Tutar dan Luyo, telah dikunjungi lebih dari setengah desa dari dua kecamatan tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan dinas PUPR merupakan suatu hal yang efektif karena dilakukan secara integral antara pusat, provinsi, dan kabupaten. Setelah dikomfirmasi melalui perwakilan dari BKKBN menyebutkan bahwa memang ada beberapa stunting yang harus dilakukan survei beberapa tahap. Olehnya ini tahap yang dilakukan oleh dinas PUPR akan kembali menjadi laporan tersendiri untuk ditindaklanjuti dalam data yang dilakukan atau dimiliki oleh TPPS kabupaten polewali mandar.

Kunjungan monev yang dilakukan TPPS Pusat pekan ini, memberikan data ini sebagai bahan monitoring untuk dapat di tindak lanjuti. Desa Pussui, Desa Pussi Barat, Desa Baru, Desa Mapilli Barat, Desa Mambu, Desa Puccadi, Desa Luyo, Desa Batupanga Daala, Desa Tubbi, Desa Polewani, Desa Taramanu menjadi subjek laporan. Sedangkan konfirmasi kelanjutan aksi mengarah kepada bagaimana stunting dan kemiskinan ekstrim, serta pernikahan dini dapat kita kurangi.

Dibutuhkan konvergensi program melalui pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, bersama-sama menghapus kemiskinan ekstrim kepada sasaran prioritas. Bahan ini disampaikan keoada Tim Percepatan Penurunan Stunting Polewali Mandar dan Sulawesi Barat agar dapat ditindak lanjuti secara bersama-sama.

spbedinaspupr

sulbarmajuterus

Leave a Reply

Your email address will not be published.