Andi Erlan Hatta Dai, S.E., Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas PUPR Sulawesi Barat Membuka Kegiatan Sertifikasi 110 Tenaga Ahli Konstruksi Sulbar
Mamuju,20 Mei 2024.
Pengembangan kompetensi berkelanjutan melalui pelatihan tenaga ahli konstruksi adalah program yang memberikan pelatihan bagi tenaga ahli konstruksi bersertifikat, untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas dan produktivitas tenaga ahli secara berkesinambungan.
Hal ini yang mendasari sehingga Dinas PUPR Sulawesi Barat, melalui bidang Jasa Konstruksi konsisten melakukan pembenahan terhadap SDM Konstruksinya.
Tidak sedikit jumlah tenaga ahli yang disertifikasi kali ini, sebanyak 110 orang tenaga ahli yang berasal dari berbagai profesi di bidang konstruksi. Ada yang dari Balai PUPR, para konsultan pengawas, perencana bahkan dari Dinas PUPR itu sendiri. “Kami melakukan sertifikasi ini atas kerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Wilayah VI di Makassar. Anggaran kami terbatas sehingga apa yang dilakukan melalui kerjasama ini sangat membantu kami memenuhi target capaian tahun ini.”
Dalam sertifikasi ini, tambah Andi Erlan Hatta Dai, S.E., tenaga ahli bangunan gedung berjumlah 30 orang, Tenaga ahli teknik Jalan berjumlah 30 orang, dan Tenaga ahli K3 Konstruksi berjumlah 50 orang. Semua berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Barat, dari beberapa kabupaten pun ada yang mengutus perwakilannya.
“Bahwa untuk menjaga kualitas bangunan di Sulawesi Barat harus dimulai dengan SDM-nya, baik itu keahliannya dan juga keselamatan kerjanya menjadi perhatian oleh Dinas PUPR Khususnya Bidang Bina Jasa Konstruksi Sulawesi Barat.”
“Dengan bertambahnya tenaga ahli konstruksi ini, kami berharap pengaruh yang besar terhadap infrastrukstur kita. Pasti lebih banyak lagi kebutuhan kita yang belum terpenuhi, namun begitu, kerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Gatebsi ini adalah bagian yang cukup mengurangi beban kita terhadap anggaran ketersediaan tenaga ahli konstruksi.”
“Kami berharap kerjasama ini terus kami kembangkan, bisa melalui pelibatan perguruan tinggi di Sulawesi Barat atau mungkin juga melalui SMK Teknik yang ada di Sulawesi Barat. Jenjang 5 dan jenjang 6 akan kami fokuskan lagi agar tenaga ahli ini mampu bekerja sama dan bersinergis dengan para analisis dan operator, yaitu para tenaga terampil dan buruh/tukang yang ada di lapangan.”